Dalam acara-acara kuis di Telivisi seringkali ditanyakan di mana letak Bawean, di Jawa Tengah atau di Jawa Timur. Pertanyaan tersebut diajukan sebab belum banyak orang yang mengenal pulau Bawean, mungkin mereka lebih kenal Bawen yang berada di Jawa Tengah, tetapi belakangan nama Bawean menjadi terkenal, apalagi setelah F-18 AS milik negara Amerika Serikat yang bermanuver di wilayah udara Pulau Bawean pada ketinggian antara Flight Level (FL) 140 FL 350 (pada ketinggian 14 ribu-35 ribu kaki) dengan kecepatan 450 knots. Nama Bawean semakain terekspos dan menjadi terkenal.
Namun demikian, tidak banyak diketahui sejak kapan orang mulai menghuni sebuah pulau kecil yang terletak di tengah laut Jawa tersebut. Menurut legenda yang ditulis oleh Zulfa Usman, pada mulanya pulau tersebut bernama Pulau Majeti atau Pulau Majdi yang diambil dari bahasa Arab yang mempunyai arti uang logam. Dinamakan demikian, sebab bentuk pulau tersebut bulat sepeti lempengan uang logam. Tetapi akhirnya nama pulau itu lebih dikenal dengan Pulau Bawean.
Nama Bawean sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta “ba” artinya sinar, “we” yang berarti sinar matahari, dan “an” ada. Jadi Bawean berarti ada sinar matahari. Nama tersebut berasal dari kisah perjalanan tentara kerajaan Majapahit. Dikisahkan suatu waktu ketika Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasan, Sang Patih Gajah Mada dengan sumpah palapanya bermaksud menyatukan Nusantara di bawah panji-panjinya. Untuk maksud tersebut, dikirimlah pasukan-pasukan armada laut keberbagai negeri seberang.
Dalam perjalanan, satu rombongan pasukan armada laut tersebut terkatung-katung di laut Jawa. Angin kencang, goncangan badai kencang, dan kabut tebal membuat mereka terkatung-katung selama berminggu-minggu. Sudah banyak dari mereka yang mati kelaparanm kehausan dan karena kedinginan.
Suatu pagi, setelah angin reda dan kabut menghilang, terlihatlah secara samar-samar dari atas perahu yang mereka tumpangi sebuah gugusan gunung. Semakin lama gugusan gunung itu semakin jelas, karena ada sinar matahari yandg menyembur dari baliknya. Akhirnya, mereka mengarahkan perahu mereka mendekati gugusan gunung tersebut.
Setelah mereka dekat, ternyata ada sebuah pulau kecil nan molek yang belum mereka kenal sebelumnya. Penduduk pulau tersebut menyambut mereka dengan suka cita, bahkan mereka diberi bantuan baik berupa makanan maupun pakaian. Tentara Majapahit tersebut tampak bahagia, sebab selain terlepas dari bahaya maut, juga mendapatkan sambutan yang luar biasa. Di tengah kebahagiaan itu, terlontarlah kata-kata indah: Ba-we-an. Sejak itulah pulau tersebut dikenal dengan Pulau Bawean.
Legenda tersebut hanyalah merupakan salah satu legenda yang dituliskan oleh Zulfa Usman, dan masih banyak lagi legenda-legenda lainnya seputar Pulau Bawean. Walaupun cerita tersebut sudah tidak banyak diketahui oelh orang Bawean sendiri, terutama generasi-generasi sekarang.
Source: hasanjufri.com
Ganti Blog Kamu dengan Co.Cc Gratis
Download mp3 - Music
Jika tidak ada silahkan cari disini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment